LOGO ASRAMA D'NUMB
Penjelasan singkat setiap bagian dari logo:
1. Boarding House: Merupakan kata bahasa Inggris yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia yang berarti Asrama.
2. D'Numb : nama asrama itu sendiri. Untuk memahami lebih komprehensif nama D'Numb silahkan lihat pada ulasan tentang Selayang Pandang Asrama D'Numb. (lihat di http://dnumbboardinghouse.blogspot.com/2018/08/selayang-pandang-asrama-dnumb-trans.html)
3. Gambar Merpati yang terbang:
Merpati adalah Burung yang tidak pernah Mendua hati. Coba Perhatikan,, apakah ada Merpati yang suka berganti pasangan…? Jawabannya adalah “Tidak”… Pasangannya cukup 1 seumur hidup.Merpati adalah Burung yang tahu kemana ia harus pulang… Betapapun Merpati terbang jauh,, dia tidak pernah tersesat untuk pulang. Pernahkah ada Merpati yang pulang ke rumah lain….?? Jawabannya “Tidak”.Merpati adalah Burung yang Romantis. Coba perhatikan, ketika sang Jantan bertalu talu memberikan Pujian,, Sementara sang Betina tertunduk malu . Pernahkah kita Melihat mereka saling Mencaci….?? Jawabannya adalah ” Tidak “….Burung Merpati tahu bagaimana pentingnya Berkerjasama. Coba perhatikan ketika mereka bekerja sama membuat sarang. Sang Jantan dan Betina saling silih berganti membawa ranting untuk sarang anak – anak mereka. Apabila sang Betina mengerami,, sang jantan berjaga diluar. Dan apabila sang Betina kelelahan,, sang jantan gantian mengerami.Pernahkah kita melihat mereka saling melempar pekerjaan…. ?? Jawabannya adalah “Tidak”….Merpati adalah Burung yang tidak mempunyai Empedu… Ia tidak menyimpan “Kepahitan”. Sehingga tidak menyimpan “Dendam” !!!Jika seekor Burung Merpati bisa melakukan hal diatas… Mengapa Manusia tidak…..???#Aku pasti bisaaaa :-))diharapakan anak asrama untuk berani mengepakan sayap kehidupan untuk mencapai masa depannya yang sukses dan cemerlang.
4. Gambar orang yang melangkah: Berjalan menatap lurus ke depan sebagai makhluk peziarah (homo vibiator).
Secara harfiah, memang sebaiknya kita melakukan hal tersebut. Jika
kita berjalan menunduk, kita bisa menabrak apa yang ada di hadapan kita.
Jika kita berjalan mendongak, kita bisa tersandung batu di jalanan.
Namun, kalimat ini juga bisa kita jadikan bahan renungan dalam
keseharian kita dengan menganalogikannya sebagai masa lalu, masa kini
dan masa depan.
Jalan menatap lurus ke depan sama dengan masa kini, jalan mendongak
sama dengan masa depan, dan jalan menunduk sama dengan masa lalu. Lalu
bagaimana kita bisa mengambil sekelumit hikmah dari penganalogian ini?
Jalan menunduk, artinya terjebak masa lalu, selalu terbayang-bayang
kesalahan yang pernah diperbuat di masa lampau. Takut untuk melangkah
maju karena takut melakukan hal yang sama, melakukan
penyesalan-penyesalan yang percuma. Akibatnya, kita akan terlampau
sering “menabrak” kenyataan hidup yang sedang dijalani dan membuat hidup
tertatih-tatih.
Jalan mendongak, artinya memikirkan masa depan. Bukankah bagus
menjadi seseorang yang visioner? Iya, namun akan buruk akibatnya jika
kita hanya fokus untuk masa depan sehingga mengabaikan hidup di masa
kini. Termasuk di dalam golongan ini adalah orang yang berangan-angan
“besok aku akan menjadi orang yang lebih baik” bukan “sekarang aku akan
menjadi orang yang lebih baik”. Akibatnya, ia akan tersandung oleh
kerikil kehidupan yang akan membuatnya jatuh tersungkur dan membuatnya
berhenti berjalan.
Jalan itu menatap lurus ke depan. Ketika kita berjalan seperti itu,
kita tidak hanya melihat apa yang ada di depan kita, melainkan juga apa
yang ada di bawah dan atas kita. Fokus dengan yang dikerjakan hari ini
(depanmu), namun mengambil pelajaran yang telah kita alami di masa lalu
(bawahmu) dan menyiapkan diri untuk menyongsong masa depan (atasmu).
Itulah hakikat yang bisa diambil dari sebuah aktivitas kita sehari-hari,
berjalan.
Berjalan itu menatap lurus ke depan, bukan menunduk bukan mendongak.
5. Trans Blok C- Harekakae- Malaka adalah tempat atau lokasi asrama D'Numb berada. untuk yang belum mengenal letak lokasi asrama ini silahkan buka di google maps.
6. Tetuk no nesan adalah filosofi kehidupan masyarakat Malaka yang berarti seimbang dan adil. Ideologi ini menjadi dasar bagi anak-anak asrama dalam menjalani hidup bersama tanpa ada sikap sukuisme maupun primordialisme.
DARI KESEDERHANAAN KAMI MEMBENTUK
BalasHapus